Sunday, September 4, 2016

Di Malang Kampung Pinggiran Sungai Jadi Obyek Wisata, Di Jakarta Digusur. Jelas Beda!

Di Malang Kampung Pinggiran Sungai Jadi Obyek Wisata, Di Jakarta Digusur. Jelas Beda!

Baca Juga

Di Malang Kampung Pinggiran Sungai Jadi Obyek Wisata, Di Jakarta Digusur. Jelas Beda!

Lain daerah tentu lain kebijakan yang diambil oleh orang yang memangku jabatan. Jika di Jakarta kampung di pinggiran sungai kerap kali menjadi sasaran untuk digusur. Ibaratnya seakan menjadi musuh bersama bagi elit yang berkuasa dan para developer pengembang kawasan. Maka, hal yang berbeda terjadi di kampung warna warni di Kelurahan Jodipan, Kota Malang.
Kampung di pinggiran sungai Brantas ini resmi dijadikan sebagai ikon wisata baru bernama kampung warna warni. Di kampung Jodipan ini, rumah-rumah menyerupai Santorini di Brasil.
Kampung warna-warni adalah kampung yang digagas delapan mahasiswa jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diketuai Nabila Firdausiyah. Sekelompok mahasiswa ini menggandeng program corporate social responsibilities perusahaan cat untuk mewujudkan kampung warna-warni.
Wali Kota Malang Mochammad Anton mengatakan terobosan dan solusi dari implementasi kreativitas seperti di Kampung Jodipan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi warga.
"Kreativitas ini juga membawa tren positif bagi manajemen pengelolaan kota kreatif, sehingga dapat mengakselerasi pencapaian pembangunan berkelanjutan," kata Anton, di Malang, Minggu (4/9/2016).
Menurutnya pengembangan berbasis pada potensi lokal mendongkrak keunggulan dan identitas dasar daya saing daerah. Anton berjanji Pemkot Malang akan membantu pengembangan kampung ini dengan memberi alokasi dana.
Kepala Badan Perencanaan Daerah Kota Malang, Wasto, meminta kepada Camat dan Lurah untuk menghindari pungutan kepada para pengunjung Kampung Warna-Warni.
"Warga setempat akan kita beri diklat agar warga bisa berkarya dan memperoleh penghasilan tanpa harus memungut biaya pengunjung," katanya.[ts]

Related Posts

Di Malang Kampung Pinggiran Sungai Jadi Obyek Wisata, Di Jakarta Digusur. Jelas Beda!
4/ 5
Oleh