Kalau sudah begini, masihkah ada harapan bagi negeri kita? Ini nyaris merupakan pertanyaan retorik. Dulu, di awal era Orde Baru, pemberantasan korupsi juga sudah dilaksanakan. Tidak kurang dari Bung Hatta dan para tokoh berintegritas lainnya diangkat sebagai Komisi Pemberantasan Korupsi. Tetapi pada akhirnya Bung Hatta putus asa. Beliau mengatakan kurang-lebih:"Korupsi sudah merupakan budaya bangsa ini." Kalau tidak salah pernah ada buku yang membahas persoalan korupsi secara sosiologis dari Alatas (?) berjudul, Sosiologi Korupsi. Hendak dikatakan bahwa asal-muasal dan motivasi korupsi memang berakar di dalam relasi-relasi sosial seperti patron-client. Apakah tesis itu masih berlaku, tentu harus diteliti lagi.
lagi malu. Kita juga gagal faham mengapa orang gagal malu.
Lebih menarik lagi, ada pejabat yang mati-matian memberantas korupsi, tokh diseret-seret juga seakan-akan dia pun tergolong di barisan para koruptor. Dia dimusuhi. Konon, pejabat itu pernah mengatakan:"Tidak usah anda mengangkat senjata untuk disebut pahlawan. Kalau anda tidak korupsi saja, anda sudah pahlawan."
Sebenarnya negeri kita akan sangat maju kalau saja uangnya tidak dikorupsi. Dulu Profesor Imam Santosa, Dekan Fakultas Psikologi UI memperkenalkan istilah baru, "CORTAS". Ini singkatan dari " Bocor ke atas". Maksudnya "upeti" yang wajib dibayarkan ke pejabat yang di atas alias "Atasan". Jangan pernah harap dana cair, kendati sudah dipatok dalam Program sebelum anda membayar upeti. Memang gawat sekali.
Ya, korupsi memang sebuah keabadian yang tak berujung di negeri ini. Masih adakah harapan? Ya, boleh optimis. Tetapi tanpa tindakan nyata, optimisme itu dengan segera menjadi sirna. Merdeka!
Sebenarnya negeri kita akan sangat maju kalau saja uangnya tidak dikorupsi. Dulu Profesor Imam Santosa, Dekan Fakultas Psikologi UI memperkenalkan istilah baru, "CORTAS". Ini singkatan dari " Bocor ke atas". Maksudnya "upeti" yang wajib dibayarkan ke pejabat yang di atas alias "Atasan". Jangan pernah harap dana cair, kendati sudah dipatok dalam Program sebelum anda membayar upeti. Memang gawat sekali.
Baca Juga
Korupsi, Sebuah Keabadian Tak Berujung !!
4/
5
Oleh
Dewa Online