Friday, June 23, 2017

7 Eleven Indonesia Tutup, Ini Kisah dibalik Tutupnya Gerai Tersebut

7 Eleven Indonesia Tutup, Ini Kisah dibalik Tutupnya Gerai Tersebut

Baca Juga


Dulu kalau ditanya mau ketemuan dimana, jawabnya pasti sevel aja.
Di sevel kita bisa duduk dan ngobrol hanya dengan modal beli kacang dan minuman. Sampai pagi juga tidak masalah. Kira-kira begitulah deskripsi Sevel buat anak muda Jakarta.
Sevel dari awal masuk sampai sekarang hanya ada di Jakarta. Untuk ekspansi ke luar kota masih belum terealisasi.
Dan sekarang, Gerai 7-Eleven yang dulu sempat menjamur dimana-mana kini semakin pudar.
PT Modern Sevel Indonesia memutuskan untuk menghentikan kegiatan operasional per 30 juni 2017 ini.
Hal itu disampaikan oleh PT Modern Internasional TBK (MDRN) sendiri yang merupakan induk dari PT Modern Sevel Indonesia ke Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sedikit tentang perjalanan 7-Eleven di Indonesia :
PT Modern Internasional Tbk menandatangani master franchise agreement dengan 7-Eleven Inc, di 3 Oktober 2008.
Gerai 7-Eleven yang pertama dibuka di Bulungan pada tahun 2009 untuk menjadi “food store destination” dengan fokus menyediakan makanan dan minuman segar berkualitas baik, cepat, aman, higienis dan nyaman serta harga yang terjangkau.
Gerai 7-Eleven sendiri juga menjadi kontribusi utama bahkan di tahun 2016 mampu memberikan kontribusi penjualan hingga 79,6% kepada perseroan.
PT Modern Sevel Indonesia telah memiliki 175 Gerai 7-Eleven di akhir September 2016. Semuanya berlokasi di Jakarta.
Namun gerai 7-Eleven yang mulai meredup. Penjualan turun 31,37% dan mengalami kerugian Rp 162,02 miliar hingga kuartal III 2017 padahal periode sebelumnya untung Rp 11,7 miliar.
Kehilangan penjualan alkohol berdampak terhadap penurunan penjualan 7-Eleven diikuti dengan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang cukup besar sehingga modal kerja semakin ketat.
Perseroan sudah mengambil upaya untuk menjual bisnis restoran dan convenience store di Indonesia kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) untuk menyehatkan kembali neraca.
Berita penjualan tersebut sempat membuat harga saham PT Modern Internasional Tbk melonjak dari 24,19 % ke level Rp 77 per saham namun sayangnya transaksi tersebut tidak terjadi karena tidak mencapai kesepakatan pihak berkepentingan.
Binus Business Review pun pernah mengungkapkan industri convenience store tidak akan menarik lagi di masa mendatang karena persaingan yang makin ketat dan jumlah pemain yang semakin banyak sehingga laba semakin tipis.

Related Posts

7 Eleven Indonesia Tutup, Ini Kisah dibalik Tutupnya Gerai Tersebut
4/ 5
Oleh