Baca Juga
Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, menggagalkan pengiriman 500 detonator peledak yang dikemas dengan kardus karton kue pada Minggu (11/6).
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengatakan polisi sudah memperoleh sejumlah data terkait pengiriman detonator itu, namun pihaknya masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait asal-usul detonator tersebut.
"Sudah ada datanya, tapi sedang dalam pendalaman. Siapa pengirimnya, pengirimnya apa, motifnya apa, dan penerimanya siapa, masih diteliti," ujar Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Detonator itu, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk beragam kepentingan, salah satunya adalah sebagai bahan pembuat bom.
"Nah, ini detonator ini bisa digunakan macam-macam, bisa untuk bom ikan, bisa untuk bom yang beneran," jelas Setyo.
Berdasarkan keterangan petugas Avsec bandara, detonator yang dikemas dalam lima bungkus kardus itu akan dikirim ke daerah tujuan dengan menggunakan jasa pengiriman ekspres.
Penemuan detonator itu bermula saat paket yang dalam keterangannya tertulis berisi dokumen dan makanan itu, dimasukkan dalam mesin pemindai bandara dan terdeteksi sinar x.
"Jadi ada pengiriman melalui jasa pengiriman, isinya (ditulis) kue. Kemudian setelah di-scan ternyata diduga ada barang-barang yang bukan kue, setelah dibuka ternyata isinya detonator," jelas Setyo.
Powered by dhikapasera.id
Polisi Masih Selidiki Penemuan 500 Detonator di Bandara Hasanuddin
4/
5
Oleh
Dewa Online