Baca Juga
Kadek Anggriani (23), perempuan asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali yang sebelumnya dilaporkan menghilang, ternyata tinggal bersama pria lain.
Berbulan-bulan ditinggal suaminya berlayar, sang istri nekat meninggalkan rumah dan hidup bersama pria lain di kos-kosan kawasan wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali.
Kadek Anggriani (23), perempuan asal Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali itu sebelumnya dilaporkan menghilang sejak Selasa (9/6/2015). Ia ditemukan anggota Mapolsek Seririt, Kamis (19/6/2015) petang.
Anggriani diketahui tinggal bersama seorang pria bernama Putu Ediana (30) asal Desa Unggahan, Kecamatan Seririt di sebuah rumah kos di kawasan wisata Tanah Lot, Tabanan.
Kapolsek Seririt, AKP Supriadi Rahman mengatakan, Ediana merupakan pria yang dilaporkan sebagai penipu oleh keluarga Anggriani.
Ketika itu ia dilaporkan menipu Anggriani untuk menyerahkan uang Rp 15 juta yang akan digunakannya untuk membuka bisnis.
Ediana dan Anggriani sebelum berkenalan melalui media sosial facebook, setahun lalu sempat bertemu saat ada acara di desanya.
Setahun usai pertemuan pertama, Ediana mengajak Anggriani berkenalan melalui Facebook dan berlanjut saling bertukar kontak Black Berry Massenger (BBM) dan nomor telepon.
“Setahun lalu ternyata mereka sudah saling bertemu saat odalan, tetapi yang perempuan tidak meresponnya. Setelah setahun, si laki-laki buka-buka facebook dan meminta pertemanan dengan yang perempuan ini. Saling inbox dan lanjut tukar-tukaran BBM dan nomor telepon,” ujar Rahman.
Saat berkenalan melalui facebook, Ediana mengaku sebagai mahasiswa Stikes Bali, orangtua bekerja sebagai dokter dan tinggal di perumahan elite Nusa Dua, Badung, Bali.
Dari hasil keterangan yang diberikan kepada polisi, ternyata tidak hanya sekali saja Ediana meminjam uang kepada Anggriani, tetapi sudah berkali-kali.
Namun, saat berkenalan melalui Facebook itu, Anggriani yang ditinggal suaminya bekerja di kapal pesiar, menyimpan perasaan asmara pada Ediana.
Pria ini pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meminjam uang.
Ediana yang memiliki seorang anak tanpa istri, pertama kali meminjam uang pada Sabtu (2/5/2015) senilai Rp 5 juta.
Ketika itu ia mengaku sedang praktik kuliah di RSUD Buleleng dan belum mendapatkan kiriman uang dari orangtua.
Selanjutnya Senin (11/5/2015) Ediana kembali meminjam uang senilai Rp 9 juta pada Anggriani melalui transfer bank.
Sedangkan pada 15 Mei, ia meminjam uang senilai Rp 1,2 juta yang diberikan secara tunai.
Ia berjanji akan mengembalikan seluruh uang pinjamannnya itu pada Senin (25/5/2015).
Namun, ketika Anggriani berusaha menagih uang yang dipinjamnya pada waktu yang telah dijanjikan, Ediana tidak dapat mengembalikannya.
Anggriani pun ketika itu sempat cemas karena Ediana tidak bisa dihubungi.
Selang beberapa hari kemudian, nomor telepon Ediana kembali bisa dihubungi.
Keduanya pun kembali saling menjalin komunikasi.
Setelah sekian lama kembali menjalin hubungan, Anggriani tidak lagi serius menagih utang. Sebaliknya, hubungan keduanya semakin intim.
Ediana selanjutnya pada Senin (8/6/2015) petang menelepon Anggriani mencurahkan isi hatinya jika dirinya banyak menghadapi masalah.
Ia menceritakan kepada perempuan tersebut akan bunuh diri di sebuah penginapan Jalan Pulau Obi, Kelurahan Penarukan, Buleleng.
Rasa cinta Anggriani kepada Ediana memaksa perempuan ini mendatangi penginapan itu untuk mencegah aksi nekatnya pada Selasa (9/6/2015).
Saat dimintai keterangan polisi, Anggriani mengaku suka sama suka ketika menghilang bersama Ediana yang belakangan diketahui sebagai buruh pengrajin perak.
Ia berniat menikah dengan pria tersebut dan bercerai dengan suami yang sedang berlayar di kapal pesiar.
Anggriani mengaku sudah setahun menikah dengan suaminya.
Selama menikah itu, suaminya dua kali berlayar.
“Setiap kali berlayar biasanya tujuh sampai delapan bulan baru pulang. Sekarang belum punya anak. Takut kehilangan uangnya saja makanya ikut,” ujar Anggriani. (*)
SUNGGUH TERLALU!!! Perempuan Ini Tinggal Bersama Selingkuhannya saat Suami Cari Nafkah sebagai Pelayar
4/
5
Oleh
Dewa Online